Selasa, 17 April 2012

ARKEOLOG

Pra-Sejarah

Indonesia Jaman Pra-Sejarah
Belum ada apa yang disebut dengan wilayah Indonesia pada periode-periode geologi Palaeocene (70 juta tahun SM), periode Eosen (30 juta tahun SM), periode Oligacene (25 juta tahun SM) dan periode Miocene (12 juta tahun SM). Pendapat yang banyak diyakini adalah cikal bakal kepulauan Indonesia sudah terbentuk pada periode Pleistocene (4 juta tahun SM). Namun daratan ini masih mneyatu dengan benua Asia. Diyakini pula bahwa sudah ada tanda-tanda kemunculan Homonids (species yang dipercaya sebagai cikal bakal manusia) yang mendiami daerah ini. Pada perkembangannya pada masa ini di bagian daratan yang sekarang disebut Indonesia muncul species yang terkenal dengan sebutan “Manusia Jawa”. Mahluk yang masih berspecies Pithecanthropus Erectus ini ditemukan fosilnya di Pacitan – Jawa Tengan, dan merekalah yang dipercaya saat in sebagai penduduk Indonesia pertama.
Pada akhir masa Pleistocene bentuk rupa bumi mengalami perubahan karena mencairnya lapisan es di daerah kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan laut di seluruh bagian dunia. Banyak daratan yang tergenang, selanjutnya menjadi laut dan dartan yang tidak tergenang menjadi pulau. Pada saat inilah apa yang disebut Kepulauan Indonesia sekarang terbentuk. Perubahan luas daratan memicu pula pemindahan penghuni-penghuni yang bermukim diatasnya.
Pada periode kira-kira tahun 3000 SM — 500 SM di wilayah Indonesia sudah dihuni bukan saja oleh penduduk asli tetapi juga sudah ada pendatang Sub-Mongoloid dari Asia dan Indo-Arian dari sub-benua Asia Selatan. Dipercaya bahwa mereka semua akhirnya bercampur baur dan menurunkan keturunan-keturunan seperti apa yang menghuni wilayah Nusantara sekarang.
Pergerakan dan migrasi yang penting adalah ketika para migran India, terutama yang dari Gujarat, India Tenggara, masuk ke wilayah Indonesia. Ini terjadi pada awal-awal abad Masehi.
Kontak dan interaksi ini memunculkan pengenalan tulisan pada penduduk Indonesia. Aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta yang dibawa oleh para pendatang dari India ini mulai digunakan di Indonesia (bagian barat) dan terus berkembang sampai memunculkan tulisan dan bahasa Kawi atau Jawa Kuno. Hal ini terlihat pada aksara dan bahawa yang digunakan pada prasasti-prasasti yang ditemukan di Kalimantan, Jawa Sumatra dan Pulau-pulau lain.
Hubungan awal antara penduduk Indonesia dan India (bagian Selatan) yang berawal dari perdagangan  berkembang lebih jauh lagi. India yang berkebudayaan lebih maju pada saat itu  mendominasi pertukaran pengaruh. Kepercayaan dan agama Hindu mulai berkembang di Indonesia, bentuk kerjaan mulai terbentuk di Indonesia dan banyak perilaku hidup orang India  diadopsi oleh seluruh lapisan masyarakat terutama di Pulau Jawa dan Indonesia bagian barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar